Diary November 2009

“NGAYOGYOKARTO I’M COMING . . .”

Mengawali bulan november aku datang ke kota gudeg. Kota pelarian buat aku, mungkin kota pelarian juga bagi beberapa manusia yang sudah hinggap di sini.

“ KALAU AKU INI PRINCESS, PANGERAN KODOKNYA SIAPA??”

Kalimat pertama ketika aku buka buku diaryku yang belum terlalu usang. Teringat betapa ngarepnya aku dulu, inginkan seorang pangeran.

“CINTA ITU PENYAKIT, YANG MENYAMAR SEBAGAI ANUGRAH”

Benar tidak benar, aku percaya itu.

“MULAI BERPETUALANG DAN MENCARI-CARI”

Untuk membunuh segala rasa kecewa dan penyesalan aku pergi kesana kemari membawa surat lamaran kerja. Karena bagaimanapun apabila aku dapat pekerjaan di sini aku bisa punya alasan untuk tinggal lebih lama di sini.

Lembar demi lembar aku lanjutkan untuk membaca, karena waktu terus bergulir dan waktu sudah sempat aku lewati. Kucoba meraba kembali ingatanku tentang apa yang kutulis pada diary. Ternyata begitukah kehidupanku? Tak ada yang berubah, semua sama. Beda cerita beda kisah. Namun sakitnya sama terasa. 

Tentang apa tujuan awal dan niat dasar aku datang ke Jogja, sampai sekarang aku masih memperjuangkan itu. Aku belum sampai pada apa yang aku inginkan, karena sampai sekarang aku masih berbenah. Meski pernah singgah dan disinggahi, namun tempat dan waktu yang aku tuju belum berhasil aku buru dan aku ramu.